TOB : Topic On Banner.

Rimalive merepost cerita Hantu Sekolah

Berkarya melalui ketakutannya

Berkarya tidak ada batasnya, walaupun harus melawan dengan ketakutan dalam diri.

Berkarya dimana saja

Tidak ada aturan yang membatasi kita bisa berkarya dimana kita berada.

Memulai dari yang kecil

Memulai dari yang kecil lalu terus mengembangkannya hingga besar.

Tulis pokok cerita

Tulis pokok cerita terlebih dahulu sebelum menjadikannya cerita lengkap.

Tampilkan postingan dengan label Anakku Didatangi Setan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Anakku Didatangi Setan. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 03 September 2016

[Nyata] Misteri Toilet Umum

Malam itu aku baru selesai menonton sebuah film di bioskop. Pada awalnya aku berniat menonton Sadako vs Kayako, namun niat itu harus aku batalkan karena saat itu sangat penuh sehingga aku memilih menonton sebuah film yang aku lupa apa judulnya.

Tepat pukul  setengah 8 malam aku selesai menonton film dan langsung bergegas ke parkiran karena orang tua sudah menunggu di mobil untuk pulang. Diperjalanan pulang aku hanya diam saja di mobil dengan sesekali bermain smartphone dan mengobrol dengan orang tua dan adikku.

Sesampainya disebuah rest area, aku dan ibuku turun dari mobil. Aku ke Toilet dan ibuku ke KFC, sedangkan ayah dan adikku di mobil.

Saat itu keadaan toilet sangat sepi dari luar padahal biasanya rame, saat masuk ke Toilet aku melihat seorang anak kecil berdiri dipojokan toilet didepan pintu bilik WC yang terbuka namun karena sudah terlalu kebelet aku tidak terlalu mempedulikannya walau tetap ada rasa penasaran. Saat aku membuka pintu bilik WC ternyata ada seseorang juga yang membuka pintu bilik WC sebelah dari dalam, saat aku masuk bilik WC tersebut aku merasakan kejanggalan. Biasanya seorang wanita setelah dari WC pasti mencuci tangannya atau berkaca terlebih dahulu untuk memperbaiki riasannya, namun itu semua tidak terjadi dan keadaan menjadi sangat sunyi seakan tidak ada siapa-siapa selain aku.

Lalu selesai dari WC akupun mencuci tangan, saat hendak keluar toilet tiba-tiba ada suara anak-anak. Yang terdengar hanya suara anak-anak tersebut, saat aku menengok kebelakang kearah pojok WC dimana anak kecil tadi berada ternyata tidak ada siapa-siapa dan semua pintu bilik WC terbuka. Saat itupun aku bergegas pergi meninggalkan toilet.

Kejadian tadi masih terpikirkan olehku, aku terus bertanya-tanya pada diriku sendiri tentang apa yang barusan terjadi. "Untuk apa seorang anak kecil berdiri dipojokan toilet? menunggu bilik WC yang kosong? tapi saat itu pintu bilik WC terbuka, kenapa dia tidak masuk saja?" pikirku curiga terhadap anak kecil itu. "Tidak seperti biasanya seorang perempuan dari WC tidak cuci tangan terlebih dahulu, apalagi keadaan saat itu sangat sunyi seakan hanya ada aku sendiri disana" pikirku curiga. "lalu suara apa tadi? kenapa bisa ada suara padahal saat itu hanya ada aku seorang" pikirku terhadap suara itu.

Memang kalau dipikir semuanya sangat aneh, buat apa seseorang menunggu bilik WC kosong padahal didepannya pun pintu bilik WC terbuka, lalu (mungkin) seorang perempuan selesai dari bilik WC tidak mencuci tangan bahkan seperti tidak ada orang lain saat itu selain aku, dan yang terakhir suara darimanakah yang muncul?. adakah hubungannya dengan film horor yang aku saksikan sebelumnya? atau hanya ulah hantu-hantu usil?

-------------------------------------------------
CREDIT
Cerita asli dari : NLRA (Bukan nama asli)
-------------------------------------------------


Punya pengalaman atau cerita mistis? kirimkan saja ceritamu dalam bentuk teks ke richieimani1.ri@Gmail.com dan buat ribuan pembaca merinding membaca ceritamu!

Tadi Siapa?

Malam itu aku langsung berdandan untuk pergi bersama pacarku, Angga. "Iya nanti aku tunggu depan gang aja ya, sayang" ucapku ditelpon, tak lama kemudian dia menelponku "aku udah di depan gang, sayang". saat itu aku langsung berjalan ke depan gang dan langsung menaiki motor ninjanya.

sesekali aku berbicara dengan Angga selama perjalanan supaya tidak bosan, tak jauh lagi dari tempat tujuan eh malah macet. Macet yang lumayan panjang dan merayap, lalu kendaraan disebelah kiri berpindah ke kanan semua untuk memberi jalan ambulance. "Hmmm sepertinya ada kecelakaan" pikirku dalam hati, tiba-tiba Angga menengok kearah diriku dan bilang "Aku sepenuhnya mencintaimu". seketika aku langsung melting saat itu juga.

sedikit demi sedikit akhirnya kita sampai diujung kemacetan, benar saja ada kecelakaan. saat melewati tempat kecelakaan itu aku melihat sesuatu yang janggal. motor, tas, dan helm korban sama dengan yang punya Angga. "Sayang berhenti dulu!" lalu aku berlari ke arah tempat kecelakaan itu dan bertanya kepada salah satu orang "mas, tadi siapa ya yang kecelakaan?", lalu dijawab oleh orang tersebut "tadi kalau gak salah namanya Dwi Aggana". saat mendengar itu aku langsung terduduk lemas, nama asli Angga adalah Dwi Anggana. Saat itu aku menengok ke belakang sudah tidak ada Angga yang tadi bersamaku. Tiba-tiba ada sebuah pesan singkat dari Angga, "Sayang, aku akan selalu didekatmu" dan aku menangis sangat kencang hingga diantar pulang oleh seorang warga.

Aku hanya bisa menangis sepanjang jalan perjalanan pulang, namun tiba-tiba mobil oleng disebuah tikungan tajam hingga akhirnya masuk jurang. aku yang sangat kritis saat itu merasa ada sebuah tangan mengelus pipiku dan mengusap air mataku lalu sebuah suara berucap "jangan menangis, kau akan sama sepertiku, sayang. mati tragis"

Jumat, 02 September 2016

Tangan Siapa?

Aku mahasiswa rantau di Semarang dari Jakarta. Saat tengah malam mengerjakan skripsi, sebuah tangan menepuk pundakku dan menyodorkan teh hangat "ini nak buat kamu" ucapnya. "terimakasih bu" jawabku tanpa menoleh kebelakang. aku hidup sendiri di Semarang.

Tangisan Anak

Baru saja aku memejamkan mata tetapi anakku menangis sangat keras, aku datangi kamarnya dan kubisikkan pada batu nisannya "jangan menangis, ayah selalu disini".

Minggu, 10 Juli 2016

Mitos Darah Haid

Namaku Rina, kejadian ini ketika disela-sela akhir semester menuju pembagian raport yang kebetulan juga saat aku sedang haid. Aku seorang pelajar SMA kelas 2 dan tinggal bersama kedua orang tuaku. Sebelumnya aku tidak mempercayai mitos-mitos tentang darah haid yang katanya bisa mengundang kuntilanak karena kuntilanak menyukai bebauan seperti darah haid.

Pagi hari sebelum berangkat sekolah, aku selalu sarapan bersama kedua orang tuaku sekitar pukul 6 pagi. Aku yang sedang haid saat itu entah kenapa rasanya seperti ingin mengganti pembalut padahal belum ada sejam aku memakai pembalut ini, karena tidak nyaman maka aku memilih mengganti pembalut di kamar mandi. Aku yang seorang pemalas sehingga aku butuh waktu sangat amat lama di kamar mandi hanya untuk mengganti pembalut, saking lamanya hingga aku diteriaki ibuku kalau aku harus segera berangkat karena waktu sudah menunjukkan hampir setengah 7. Setelah mendengar teriakan ibu, akupun langsung mempercepat gerakanku, karena bingung ingin membuang kemana pembalut maka aku masukkan saja kedalam kantong kresek yang kemudian aku bawa dan aku taruh disudut kamarku.

Ku nyalakan sepeda motorku menuju sekolahku, ya aku sudah mempunyai KTP dan SIM untuk mengendarai motor matic kesayanganku. Seperti biasanya aku berkendara layaknnya seorang pelajar yang sudah telat masuk ke sekolah walaupun sebenarnya di sekolahpun bebas tidak ada KBM. “Tiiinnnn” suara klakson motorku memecah gerombolan pelajar lainnya di depan gerbang sekolah, setelah memarkirkan motor akupun lega “ah untung kagak telat”. Saat aku berdiri, aku melihat jok motorku seperti ada noda, ya itu adalah noda darah haid. “ah sialan! Bocor nih” ucapku dalam hati. “Hey rin! Napa lu?” tanya seorang temanku, Resti namanya. “anjir, bocor nih gue!” jawabku, “nih nih (sambil memberikan sebuah pembalut yang dibungkus plastic) pake punya gue, lu ganti olahraga aja. Kalau ditegur pak Amin tinggal bilang aja abis bocor gitu”, “oke-oke, anterin gue dulu dong ke kamar mandi” ajakku, “yaudah ayok!”. Saat sampai di kamar mandi, temanku, Resti, tidak ikut masuk tetapi hanya menunggu di depan pintu kamar mandi yang aku kunci.

Kamar mandi di sekolahku memang diberikan sebuah cermin kecil untuk berkaca atau merapihkan seragam seusai membuang air, saat aku mengganti pembalut rasanya ada yang aneh. Iya, pembalutku tidak penuh dan aku baru sadar kalau celana dalam yang aku pakaipun tidak tembus darah tapi kenapa rok abu-abu yang aku pakai dan jok motor ada darahnya?. Karena merasa aneh, aku tetap mengganti pembalut dan mengganti seragam putih abuku menjadi olahraga.

Saat di kelas, aku ceritakan semuanya kepada Resti. Dimulai dari saat pagi hari tiba-tiba pembalut yang aku pakai jadi penuh darah, jok dan rok yang ada darahnya sedangan celana dalam dan pembalut yang aku pakai tidak ada darahnya. Tapi Resti yang seorang maniak pada hal-hal ghaib pun mulai menghubungkan dengan mitos haid dan kuntilanak, aku tidak takut justru ketawa karena mana ada kuntilanak pagi-pagi gini. Resti terus meyakinkan aku bahwa itu semua ulah kuntilanak, dia pernah membaca sebuah cerita bahwa seorang perempuan tiba-tiba kesurupan karena tidak membuang pembalut bekas haidnya. Ketika mendengar cerita Resti tersebut, aku langsung bilang kepada Resti bahwa aku tidak membuang pembalutku tadi pagi dan Resti jadi kesal dan terus menakut-nakuti diriku.

Sepulang sekolah aku tidak langsung pulang melainkan main terlebih dahulu hingga pulang sore sekitar pukul 5 sore. (tok tok tok, bunyi pintu rumah yang aku ketuk) aku ketuk berulang-ulang tetap tidak ada yang menjawab atau membukakan pintu, aku telpon ibu dan katanya ibu dan bapak sedang ada acara hingga larut malam sehingga kunci pintu ditaruh diatas pot yang digantung dan sudah disediakan makanan di dapur. Setelah dapat masuk ke dalam rumah, akupun bermalas-malasan.

Suara adzan maghrib terdengar sedangkan aku masih memakai seragam dan belum mandi, karena gatal akhirnya aku putuskan untuk mandi menyegarkan badan yang lelah ini. Saat hendak masuk ke dalam kamar mandi, sepintas aku teringat pembalut bekas haid tadi pagi tapi sudah tidak ada. “ah paling udah diambil ibu” pikirku saat itu. Aku nyalakan shower, tak lama saat sedang mandi rasanya seperti ada yang menggedor-gedor pintu depan rumah. Karena penasaran maka aku matikan shower agar lebih terdengar dan ternyata benar ada yang menggedor-gedor, aku teriak “iya sebentar ya!” dan langsung mengeringkan badan serta memakai tanktop dan celana karena mengira kalau ibu dan bapak pulang, saat aku buka pintu ternyata tidak ada siapa-siapa disana. Tak peduli apapun itu, aku kembali ke kamar, karena males melanjutkan mandi jadi aku lebih memilih menonton tv, belum lama menonton aku mendengar suara Resti memanggil, saat aku keluar ya ada Resti disana. Dia ingin menginap semalam dirumahku karena orang tuanya pergi ke luar kota hingga besok dan dia tidak berani tidur sendiri di rumahnya. Dengan senang hati aku terima dan aku suruh dia masuk.

Saat kita sedang asik menonton tv, aku ceritakan lagi apa yang aku alami tidak lama ini kepada Resti. Saat sedang bercerita, seketika bau amis tercium, bau amis darah haid sangat tajam tercium bahkan membuat aku dan Resti seperti ingin muntah. “Rin, bau apa sih?!” karena aku tidak tau maka aku hanya menggelengkan kepala, seketika bau itu hilang dan terdengar pintu seperti ada yang menggedor sangat kencang. “Res, plis gue takut banget! Tadi waktu gue mandi, ada yang gedor juga tapi gak ada orang!” ucapku kepada Resti sambil menutup kedua mataku seperti hendak menangis. “tenang rin, ada gue disini! Gue buka ya” saat Resti bilang seperti itu, aku menarik tangannya sambil bilang “jangan res!” tapi dia tetep kekeuh (keras kepala) ingin membuka pintu. Saat terdengar pintu terbuka, aku menangis karena ketakutan, tiba-tiba sunyi. Aku mencoba melihat ke pintu dan hanya terlihat pintu terbuka dan Resti berdiri mematung menghadap keluar.

Aku bener-bener ketakutan, aku sentuh pundaknya dan aku putar badannya terlihat mukanya penuh tatapan kosong. Aku berulang-ulang teriak memanggil namanya namun tetap tidak ada apa-apa, tiba-tiba resti berteriak “AAAAAAA!!!!!” kemudian matanya menjadi sangat lentik dan gerak badannya yang sangat anggun dia berjalan berputar sambil mengepakkan tangannya seperti dia mempunyai sayap, “hihihihi!!!” suara tawa yang melengking keluar dari mulutnya. Aku berteriak dan menangis sangat amat kencang hingga membuat beberapa tetanggaku keluar dari rumahnya dan berusaha menolong aku. Seorang bapak-bapak yang baru saja pulang dari masjid yang aku tidak tau namanya, beliau menyeretku keluar dari rumah dan menyuruh warga lainnya menenangkan aku. “kamu kenapa?” “ada apa?” pertanyaan yang aku dengar dari warga lainnya secara berantai, karena masih panik dan kaget aku berteriak “diaam!!!” sambil menangis baru warga diam dan menenangkanku. Aku berdiri dan melihat seorang bapak-bapak yang tadi menolongku seperti sedang berusaha menyadarkan Resti, “Balikkin dia (aku) ke aku!!” teriak resti yang sedang disadarkan oleh bapak-bapak itu. Aku tidak mendengar dengan jelas bapak-bapak itu mengatakan apa saja, yang aku tangkap hanya menanyakan siapa yang merasuki Resti dan tujuannya apa. Akupun mendengar jawabannya yaitu “hihihi! Aku kunti!!! Aku suka sama darahnya!!!!!” aku langsung lemas mendengar itu dan seketika pingsan.

“neng, bangun. Bangun neng” bapak-bapak tadi menyadarkan aku dari pingsanku. “kamu gak apa-apa? Semuanya udah aman kok, temenmu juga sudah sadar lagi”, aku duduk dan menyender ke dinding bertanya “kenapa pak tadi?”. “bapak tau kamu sedang haid, dan tidak menjaga kebersihan dengan baik. Kamu enggak membuang pembalutmu kan? Bapak menemukannya tadi disudut kamar kamu, kunti itu yang menunjukkannya. Dia bilang kalau dia memang suka dengan bebauan seperti darah haid” jawab bapak-bapak tersebut. Aku hanya mengangguk. “itu ibu sama ayahmu juga udah dateng, kamu yang tenang ya, jangan lupa buat jaga kebersihan. Karena kotoran itu adalah makanan kesukaan setan” pesan terakhir dari bapak-bapak itu, kemudian beliau berdiri dan bersalaman dengan orang tuaku dan pergi begitu saja. Keadaan Resti juga sudah sangat baik, tinggal aku sendiri yang masih terkujur lemas diatas Kasur.

Sekitar setengah jam kemudian, aku merasakan sudah segar. Aku dan Resti tidur sekamar, kami tidak takut lagi dengan ancaman-ancaman yang datang dari makhluk ghaib tersebut. Kami mendapatkan sebuah pelajaran bahwa kebersihan itu sangat penting, jangan membiarkan setan mendapatkan makanannya dirumah yang kita tinggali.

-------------------------------------------------
Punya cerita mistis? ingin ceritanya diposting? kirim cerita kamu ke email richieimani1.ri@gmail.com . jangan lupa untuk menceritakan secara bertahap agar mudah dipahami pembaca.

Rabu, 06 Juli 2016

Misteri Bayangan di Cermin

Aku biasa dipanggil Adi, umurku 18 tahun. aku masih duduk dibangku kelas 3 SMA saat itu. aku tinggal di rumah bersama keluarga. aku memiliki seorang adik perempuan dan 3 orang kakak laki-laki dan tentunya seorang ayah dan seorang ibu. rumah kami tidak terlalu besar tetapi kata temanku rumahku cukup besar. biasanya aku menyebut ruang belakang dan ruang utama. dimana ruang belakang terdiri dari dapur, tempat makan, mushola, kamar mandi belakang dan tempat mencuci atau menjemur. sedangkan ruang utama terdiri dari ruang tamu, ruang keluarga, 3 kamar tidur, dan 1 kamar mandi. antara ruang belakang dan ruang utama dipisahkan oleh sebuah kaca besar sebagai pengganti tembok, dan sebuah pintu untuk berpindah karena ruang utama ber-AC.

saat itu dii rumah ini hanyalah aku bersama kedua orang tuaku, adikku, dan seorang kakakku yang sedang libur kuliah. aku tidur bersama kakakku, dan adikku tidur bersama ayah dan ibu, sedangkan kamar adik memang jarang dipakainya untuk tidur karena dia tidak berani tidur sendirian.

pada suatu pagi di hari minggu, aku terbangun dan langsung menonton tv di ruang keluarga. ruang keluarga yang bersebelahan dengan kaca besar sebagai pemisah ruang utama dan ruang belakang merupakan tempat favorit aku untuk menonton tv, ya ruangan dingin dan tv yang besar membuat sensasi menonton tv menjadi nyaman. saat sedang asik menonton tiba-tiba ibuku mengajak untuk pergi jalan-jalan sembari berbelanja bulanan namun aku menolak padahal kaka dan adekku ikut. "Sendiri lagi haduh" gumamku dalam hati, ketika semuanya pergi dan suara mobil terdengar menjauh saat itu suasana menjadi sangat sunyi. rumah yang letaknya di sebuah perumahan dinas yang dimiliki BUMN yang letaknya bisa dibilang ditengah hutan sehingga jarang bahkan tidak ada yang melewat.

entah berapa lama aku menonton tv, aku merasa mengantuk namun aku cuek saja dan tetap menonton hingga mata semakin berat dan berat. "Duh ngantuk banget gila, tumbenan padahal masih pagi banget" ucapku saat itu. entah karena apa, tiba-tiba aku merasa sedikit merinding dan ruangan terasa sangat dingin. ruangan yang terasa sangat dingin dicampur merinding membuat badanku berkeringat. "anjer, ada apaan neh?" ucapku bertanya apa yang terjadi saat itu, karena merasa tidak enak maka aku memilih untuk beranjak dari ruang keluarga menuju kamar tidur dan berencana untuk tidur karena sudah sangat mengantuk.

Berbaringlah aku di kasur dan ku peluk erat guling kesayanganku. sedikit info, di kamar tidurku itu arah kasur menghadap ke sebuah cermin yang lumayan besar yang tertempel di dinding sehingga apabila aku tiduran maka aku akan melihat bayanganku sedang tiduran pula dicermin tersebut. aku mengambil headset dan memasangkannya ke hp yang sudah kusiapkan untuk mendengarkan lagu agar membantu untuk terlelap dalam tidur. "di jakarta aku kan kembali..." sebuah lagu dari Koes Plus menemani tidurku, namun tiba-tiba aku merasa seperti ada yang mengetuk jendela dari luar. aku lepas headset untuk memperhatikan jendela namun tidak ada apa-apa maka aku pasang dan aku kembali mendengarkan lagu.

"di kala sang bulan purnama, bersinar di atas telaga. terdengar suara menggema, melagukan balada tua. kisah seorang putri yang telah patah hati, lalu bunuh diri..." lagu yang berbeda dari sebelumnya namun tetap dari Koes Plus yang masih menemani perjalananku menuju tidur ini membuat aku sedikit cemas. entah kenapa dengan lagu ini aku menjadi berpikir dan saling menghubungkan kejadian saat menonton tv dan ketukkan jendela itu, semakin aku berusaha melupakannya maka semakin aku memikirkannya dan semakin keras. aku merasa sangat ketakutan, dengan mata yang masih terpejam aku tidak berani untuk membuka mata dan melihat sekitar.

"Tenggelam di telaga sunyi, bersama cintanya yang murni" dengan berakhirnya lagu itu, tiba-tiba music player di hp tidak lagi memutar lagu. maka aku buka mata dan mencari hp. hpku ada disebelah badanku, namun aku tidak sengaja menatap sekejap ke cermin besar yang ada di hadapanku seperti ada sesuatu. karena hanya sekejap, maka aku mencoba beranikan diri untuk melihat kembali ke arah cermin namun tidak ada apa-apa. "ah hayalan aja kali deh" pikirku saat itu, dan kembali mendengarkan lagu.

saat sedang asik mendengarkan lagu tiba-tiba terasa seperti gempa. kasurku bergoyang, tidak terlalu kencang namun sangat terasa! aku membuka mata yang tidak sengaja langsung menatap kearah cermin, disana aku melihat sebuah bayangan tepat disela-sela antara kasur dengan jendela yang berada dibelakang kasurku. aku tengok ke belakang namun tidak ada apa-apa, aku kembali melihat kearah cermin sosok putih itu masih disana! aku terpaku, mati rasa, tidak bisa berbuat apa-apa dan hanya bisa menatap mata hantu tersebut. sebuah wajah pucat, tatapan kosong yang seakan menatap langsung kearah mataku, rambutnya yang panjang terurai acak-acakan semakin membuat dirinya menakutkan. aku berusaha untuk bergerak tetapi tidak bisa, ingin berteriak namun tidak bisa! aku yang secara kurang mendalami agama tidak bisa berdoa apa-apa selain meminta kepada Tuhan untuk menyelamatkanku dari makhluk ghaib ini. tiba-tiba dia berteriak sangat kencang, lagu di headsetku sudah tidak terputar. suara yang keras dan melengking itu seakan menusuk diriku, semua buluku berdiri, aku bergetar ketakutan. aku melihat dia seperti memegang kepalaku padahal aku tidak merasa kepalaku dipegang. aku melihat kepalaku yang telah dipegang hantu tersebut patah karena ditarik kebelakang hingga keluar darah dari hidung. tiba-tiba aku terbangun dengan keringat disekujur badanku, aku terengah-engah dan ketakutan, aku memegang tubuhku dan bersyukur semuanya hanya mimpi. aku mengambil hp dan melihat bahwa lagu yang diputar masih sama yaitu Telaga Sunyi yang dinyanyikan Koes Plus. aku segera keluar kamar dan berdiam diri di depan rumah untuk menenangkan hati.

lalu datanglah sebuah mobil, ya itu adalah keluargaku. mereka tidak jadi belanja karena mall terdekat sudah penuh, sehingga memutuskan kembali ke rumah. aku menceritakan kepada ayah dan ibuku, mereka menyarankanku untuk belajar dan mendalami ajaran keagamaan dan tidak lupa untuk berdoa sebelum melakukan sesuatu.

Senin, 20 Juni 2016

Anakku Melihat Hantu

Aku dan Istriku bukanlah orang yang special, kita hanyalah pasangan suami istri biasa dan tentunya manusia biasa. Namun kisah hidup kita berubah setelah kedatangan seorang anak, ya dia adalah anak kita. Setelah lama menikah akhirnya aku memiliki anak, anak laki-laki yang lucu dan ganteng seperti ayahnya. Sama seperti kebanyakkan pasangan suami istri ketika mendapatkan anak yaitu bahagia, kita sangat bahagia saat itu. Anak itu kita beri nama Yudi Ariwibowo, kita sering memanggilnya Yudi.

Yudi berkembang normal seperti layaknya anak-anak lainnya, namun semuanya berubah ketika dia menginjak umur 8 tahun. Yudi yang biasanya tertawa dan aktif dengan kami dan temannya kini dia terlihat asik tertawa dan aktif bermain dengan dirinya sendiri, kita awalnya biasa saja karena bukankah sudah biasa anak umur segitu bermain dengan dirinya sendiri (mainan). Tapi kita akhirnya mulai curiga ada sesuatu yang aneh dengan anak kita.

Suatu pagi, pukul 5 pagi, aku berniat untuk shalat subuh dan mengajak anakku untuk shalat. Ya, aku ingin anakku menjadi anak yang shaleh. Saat aku datang ke kamarnya, betapa kagetnya aku melihat dia ternyata sudah terbangun dari tidurnya dan sudah asik bermain dengan mainannya sembari tertawa lepas dan seperti sedang berinteraksi dengan seseorang. “yud, shalat yuk” ajak ku kepada Yudi, kemudian dia berbalik dan menatapku kemudian dia tersenyum sambal bilang “ntar aja yah”. Pikirku biasa saja karna maklum umur segitu masih sulit diajak untuk shalat, kemudian aku mengangguk, karena ingin mengajarkan shalat kepada Yudi maka aku sengaja untuk shalat di kamarnya. “ayah shalat disini ya yud” kemudian dia mengangguk, aku shalat dengan khidmat tapi sesekali aku mendengar dia seperti sedang berbicara dengan seseorang. Setelah selesai shalat, aku langsung membereskan alat-alat shalat dan datang ke Yudi. “daritadi ayah shalat denger kamu ngobrol, tapi kamu ngobrol sama siapa nak?”, kemudian dia menjawab “temen aku yah”, “temen kamu? Wah kenalin ayah juga dong” ajakku untuk mengetahui siapa yang dia ajak ngobrol, tetapi dia menjawab “tapi dia takut sama ayah”. Karena merasa kaget dengan jawaban itu maka aku bertanya sembari membela diri “kenapa takut? Ayah kan baik”, dan jawaban yang membuatku bingung sekaligus cemas karena dia menjawab “katanya ayah rajin banget buat shalat sama ngaji, dia takut kalau ayah serajin itu”. Saat mendengar jawaban itu aku langsung heran dan sedikit agak takut, karena tidak mau berkelanjutan maka aku langsung mengusap rambut anakku dan menyuruhnya untuk bersiap-siap berangkat sekolah walaupun jam masuk sekolahnya masih sangat lama.

Ketika aku kembali ke kamarku dan menceritakan apa yang baru saja terjadi kepada istriku, dia juga mulai heran. Tak lama kemudian sekitar pukul 6 pagi, Yudi berteriak menyebut namaku sambal diikuti permintaan tolong. Suaranya yang nyaring dan cempreng membuatku dan istriku langsung buru-buru ke kamarnya, saat aku buka pintu kamarnya dan melihat bahwa Yudi seperti sedang berlindung dibalik selimutnya sambal terus teriak seperti ketakutan. “Kamu kenapa nak?” tanya istriku, lalu aku langsung membaca beberapa ayat suci Al-Quran dengan maksud apabila memang makhluk ghaib yang mengganggu dapat terusir, lalu Yudi menjawab pertanyaan ibunya dengan menunjuk kearah salah satu sudut kamarnya yaitu lemari baju dari kayu yang sangat besar. Aku yang penasaran kemudian menuju lemari tersebut dan membuka 2 pintu lemari tersebut sambal terus membaca ayat suci Al-Quran, namun tidak ada apa-apa disana. Kemudian Yudi terlihat sangat cemas dan ketakutan hingga tidak ingin melepas pelukan sang ibu. Aku menghampirinya dan mengelus kepalanya sambil bertanya “nak, kamu kenapa?” lalu dia menjawab “aku kira dia baik ternyata dia jahat”sambil menangis. Aku mulai menyambungkan semua kejadian, beberapa lama ini dia terus asik bermain dengan dirinya sendiri dan mainannya dan seperti mengobrol dengan seseorang. Dia awalnya terlihat sangat asik dan enjoy hingga hari ini dia seperti ketakutan, aku pikir mungkin makhluk ghaib itu melihatkan wujud aslinya hingga Yudi menjadi ketakutan. Karena tidak ingin apa-apa terjadi maka aku menyuruh istriku untuk menggendong Yudi dan membawanya ke kamar kita untuk menenangkan Yudi.

Menyalakan televise sambil menonton acara murajaah dari channel berlangganan dengan maksud agar ayat-ayat suci al-quran yang dibaca oleh pemandu acara tersebut dapat ikut menenangkan Yudi. Tak hanya sambil menonton, akupun ikut membaca ayat-ayat suci Al-Quran yang sama dengan yang di TV hingga tak lama Yudi terlihat lebih tenang dan terlelap dipelukan sang ibu. Seharusnya Yudi bersekolah hari ini, tapi aku pikir dia bisa istirahat dahulu hari ini apalagi keadaan Yudi sedikit agak panas. Aku menelepon gurunya dan memberitahu apa yang terjadi dan mengijinkan Yudi untuk tidak bersekolah.

Pukul 7 pagi aku berangkat kerja, aku mencium kening istriku dan berkata kepada istriku “bu, nanti kalau ada apa-apa bilang ke ayah dan langsung baca ayat suci Al-Quran dan minta perlindungan kepadaNya” dan istriku mengangguk. Sepanjang perjalanan aku berangkat kerja rasanya aku dihantui rasa takut terjadi apa-apa pada anak dan istriku di rumah, sulit rasanya menghilangkan rasa takut itu hingga aku tidak cukup focus menyetir mobil sehingga menabrak seorang pengendara motor. “Astaghfirullah, innalillahi” teriakku karena kaget menabrak seorang pengendara motor, aku langsung mematikan mesin mobil lalu turun dari mobil dan mengunci mobil lalu menghampiri pengendara tersebut. “Duh mas, maaf banget mas” permintaan maafku kepada pengendara tersebut, namun aku kaget karena dia menjawab “gak apa pak, salah saya sendiri gak focus ngendarain motor jadi jalan pelan di jalur cepet”, lalu aku memastikan keadaan dia “mas gak apa? Apa perlu saya bawa ke rumah sakit untuk diobati?”, lagi-lagi aku terkejut ketika menjawab “tidak usah pak, cuman lecet-lecet biasa aja. Saya langsung pergi aja pak ada hal lebih penting daripada ini” lalu dia pergi begitu saja meninggalkan aku yang terheran dengan kejadian tersebut. (Kringg, kringg, kringg. Tanda adanya telepon masuk di hp) istriku ternyata menelponku, “Ya, halo bu? Ada apa?”, “yah cepettan pulang!!” jawab istriku dan tiba-tiba telepon terputus. Aku yang kaget dengan telepon istriku tersebut langsung menancapkan gas dan berputar arah di persimpangan terdekat, aku sangat cemas saat itu tidak terbayangkan apa yang sedang terjadi di rumah.

“Bu!!!!” teriakku sambil berlari kearah pintu rumah lalu menggedor-gedor pintu. “bu!!!!” teriakku semakin kencang, tidak ada yang menjawab, lalu aku ke garasi dan mencoba masuk lewat pintu disana dengan kunci yang kupegang dan akhirnya bisa terbuka. Aku langsung ke kamarku dan kaget melihat istriku sudah pingsan dan anakku yang menjerit ketakutan, aku langsung membaca ayat Kursi dan Yaasin dengan maksud apabila ghaib yang mengganggu akan segera hilang. Entah memang nyata atau tidak, aku merasakan bahwa ada kehadiran sesosok makhluk ghaib yang memegangku, dia seperti meraba bagian pundakku dengan halus dan rasanya sangat dingin hingga membuat semua bulu kudukku merinding tetapi aku tetap tidak takut. Aku lantangkan suaraku agar makhluk tersebut hilang, cukup lama rasanya namun akhirnya semua kembali normal.

Aku peluk Yudi untuk menenangkannya, setelah dia tenang aku langsung mengajaknya untuk menyadarkan istriku. Kita bersama berusaha membangunkan istriku, saat istriku sudah terbangun dia secara langsung menceritakan apa yang terjadi. Saat dia ingin memasak untuk Yudi, tiba-tiba yudi berteriak di kamar kemudian dia datang ke kamar hingga dia benar-benar kaget melihat sesosok hitam besar nan menakutkan berada di depan Yudi. Dia segera membaca ayat suci Al-Quran namun rupanya makhluk ghaib tersebut malah ‘menggila’ sehingga dia menelponku dan telepon terputus karena hp istriku terjatuh karena dia pingsan. Dia menceritakan sosok makhluk ghaib itu berawakan tinggi dan besar berwarna hitam, hitamnya sangat pekat, pakaiannya pun seperti jubah yang bahkan panjangnya hingga menembus lantai dan karena saking tingginya membuat kepalanya tidak terlihat alias melewati atap rumah kita. Saat mendengarkan penjelasan istriku, aku melihat Yudi berkeringat sangat banyak dan lebih panas daripada tadi pagi sehingga aku langsung membawanya ke dokter.

Setelah kejadian tersebut maka aku berinisiatif untuk mengadakan pengajian rutin di rumah, dan mengajak istri dan anakku untuk terus mendirikan shalat dan mengaji serta menjaga kebersihan rumah dengan tujuan menciptakan hawa positif dan mengusir hawa negative.
Diberdayakan oleh Blogger.