TOB : Topic On Banner.

Rimalive merepost cerita Hantu Sekolah

Berkarya melalui ketakutannya

Berkarya tidak ada batasnya, walaupun harus melawan dengan ketakutan dalam diri.

Berkarya dimana saja

Tidak ada aturan yang membatasi kita bisa berkarya dimana kita berada.

Memulai dari yang kecil

Memulai dari yang kecil lalu terus mengembangkannya hingga besar.

Tulis pokok cerita

Tulis pokok cerita terlebih dahulu sebelum menjadikannya cerita lengkap.

Minggu, 21 September 2014

HANTU SEKOLAH

         hai, kenalkan nama Saya Monica, Saya seorang wanita berumur 17 tahun dan Saya duduk dikelas 2 SMA di Cikampek. Ini kisah Saya saat saya Sedang akan berangkat sekolah, pagi itu udaranya seperti biasa yaitu dingin dan masih sedikit bercampur debu kendaraan, pukul 5 pagi ketika saya menaiki sebuah angkot ada seorang lelaki ganteng dan berpakaian SMA sama seperti saya, karna itulah yang membuat saya penasaran siapakah dia? Kok saya baru melihatnya kali ini sedangkan di sekolah sepertinya tidak pernah muncul batang hidungnya apalagi dilengannya ada tempelan bertulis “XI” yang berarti seharusnya saya mengenalnya. Ketika diperjalanan saya makin merasa aneh ketika angkot ini begitu sepi tidak seperti biasanya dipenuhi pelajar terutama pelajar wanita seperti saya dan ditambah jalanan macet tidak seperti biasanya pula, tiba-tiba lelaki itu melihat saya dan berkata “Hai, kenalin nama gue Rizky, nama lu siapa?”, karna dia menyapa dan bertanya maka saya jawab “hai juga, nama aku Monica”, tapi dia hanya tersenyum dan berkata “senang berkenalan dengan kamu Monica”, saat itupula saya menghapus segala keburukan dalam pikiran saya tentang dia. 10 menit kemudian akhirnya sampai juga di sekolah dan lelaki itupun ikut turun bahkan dia membayarkan uang angkot saya, saat saya masuk gerbang sembari mengobrol dengan dia justru saya merasa orang disekitar saya melihat kearah saya dengan tatapan yang tidak biasa hingga lelaki itu pamit kepada saya “oh iya Nic, aku masuk kelas dulu ya dan makasih ya udah mau kenalan sama aku” lalu aku membalasnya dengan senyum dan berkata “terimakasih kembali Ki”.
Disaat saya berjalan sendiri menuju kelas, teman saya Sani mendatangiku dan berkata “heh mon, lu daritadi ngobrol sama siapa sih?” dibarengi ekspresi wajah yang heran, “loh masa lu gak kenal San? Dia kan Rizky anak kelas 11 loh” “hah Rizky?! Gak mungkin! Kan diangkatan kita dari jaman kelas 10 juga gak ada yang namanya Rizky! Ngaco kamu Nic” jawab Sani dengan ekspresi yang makin heran, ternyata Fikri kakak kelasku ikut campur terhadap obrolan saya dengan Sani dan langsung berkata “Rizky itu angkatan kakak, dia meninggal tahun lalu karena kecelakaan tunggal di jalan tol” lalu aku dan Sani pun semakin heran, “gak usah heran kalian, disekolah ini yang namanya Rizky ya cuman dia dan dia itu anak yang paling sering dibully teman-temannya bahkan kakak kelas dan adik kelasnya juga! Mungkin kalian salah satunya…” “kenapa dia sering dibully kak? Kan dia ganteng” saya bertanya kepada kak Fikri, “iyah, menurut beberapa omongan dia ganteng karna memakai dukun tapi kakak yakin dia jadi ganteng karena telah berhasil menurunkan berat badannya dan sering berolahraga sehingga menjadi ideal badannya.” “kakak kenal Rizky sejak kapan?” Tanya Sani, “kakak baru kenal dia saat kelas 10 dulu, dia gendut tetapi sejak kenaikkan kelas justru dia menjadi ideal dan tampan”, lalu bel tanda masukpun berbunyi,  Saya dan Soni pun langsung pergi ke kelas. Di dalam kelas selama pelajaran saya tidak bisa berkonsentrasi karena kurang enak badan dan kepikiran tentang Rizky terus, “Monica! Monica! Hei! Kenapa kamu bengong terus?!” marah bu guru kepadaku, “eeeehhhh tidak bu, sa-saya kurang enak badan saja” jawabku sambil tergagu-gagu, “yasudah, Sani tolong antarkan Monica ke ruang UKS!” “baik bu…” jawab Sani.
Kelasku dengan ruang UKS tidak terlalu jauh tetapi rasanya saya sudah capek sekali padahal baru melewati 2 kelas dan tiba-tiba saya melihat suatu bayangan dan berteriak “AAAAAAAAA!!!!!!” dan saat itupula-lah saya tidak sadarkan diri. “Monica! Monica! Monica! Monica! Sadar Monica!” aku mendengar suara itu tetapi tidak terlalu jelas dan akupun merasa seperti sedang disebuah tempat yang indah, rumput hijau tak berpenghujung, udara sejuk, matahari yang tidak panas, tetapi tiba-tiba suara teriakkan memanggil ku untuk sadar hilang. Ada sebuah suara “hai Monica!” dan saat saya berbalik badan dan ternyata Rizky disana! Entah kenapa saya tidak ketakutan atau terkejut apalagi saya sudah tahu bahwa Rizky telang meninggal tahun lalu. “Monica, kamu jangan heran, kamu akan baik-baik saja kok disini” “iya Ki, oh iya ini aku dimana?” “kamu disebuah padang rumput, aku harap kamu suka disini tapi, kamu harus ingat bahwa tempat kamu sebenarnya bukan disini”, lalu tiba-tiba Rizky melambaikan tangan ke arah ku dan saat itu pula aku membuka mata dan melihat guru beserta Sani berada disamping diriku. “Monica, kamu gak apa-apa?” Tanya seorang guru yang tidak begitu jelas ku lihat tetapi suaranya ku kenali, “iya, gak apa-apa”.  Lalu tak lama kedua orang tuaku datang dan membawaku pulang, diceritakan orang tuaku ternyata saya sudah pingsan hampir 30 menit maka karna itulah pihak sekolah memanggil orang tua saya, saat itu pula saya berpikir padahal saya hanya merasakan sekitar 3 menit dan tempat apakah saat saya pingsan tadi berarti?! Pertanyaan itu saya pendam. Selama perjalanan menuju rumah sakit saya terus mengeluarkan keringat panas dingin dan dengan muka pucat sekali, sesampainya di rumah sakit saya berjalan sambil dituntun bapak saya. 15 menit menunggu giliran, saat saya masuk dan selesai diperiksa justru dokter bilang tidak ada yang salah dari hasil diperiksa dan saya hanya diberi obat berupa vitamin dan penguat imun tubuh serta harus beristirahat selama 2 hari di rumah. Ibu saya menunggu mengambil obat sedangkan saya dituntun oleh bapak saya berjalan ke mobil agar saya tidak lelah, lalu sayapun tidur di dalam mobil.
Sesampainya di rumah saya dibangunkan oleh bapak saya, saat itupula saya merasa tidak sakit lagi justru sangat berenergi tetapi tetap saja saya disuruh istirahat, dikarenakan masih merasa mengantuk saya pun lebih memilih tidur lagi. “Hai Monica, selamat datang kembali ya!” tiba-tiba suara itu muncul lagi dan saya tersadar bahwa saya ada disebuah padang rumput yang sepertinya pernah saya datangi namun saya tidak ingat segalanya kecuali wajahnya, dia Rizky! “Monica! Kenapa bengong?” “enggak kok ki, oh iya ini dimana sih?” Tanya ku, “ini alam ku, Mon, kenapa gitu? Beda ya?” “iya, aku ngerasa aneh aja disini”, “kamu gak usah takut, sebenernya aku pingin ngomong sesuatu ke kamu, bilangin ke Fikri bahwa dia harus bertanggung jawab atas semua ini!” tiba-tiba Rizky bersuara keras sambil membentak, “memangnya kenapa?” Tanya ku sambil ketakutan, “jadi begini Mon cerita, dulu waktu aku sedang jalan-jalan bersama pacarku, aku kecelakaan di tol, pacarku entah kemana sekarang, sopir dan aku mati seketika di tempat karna kepala kami membentur benda keras” “lalu?”, “lalu, akupun mati, sebenarnya sekarang yang kamu lihat bukanlah aku tetapi jin yang memang tahu semua tentang Rizky, aku ingin Fikri bertanggung jawab atas perbuatannya!” kembali dia berkata dengan nada tinggi, “memang apa yang Fikri lakukan?! Dan kenapa?!” Tanya ku sambil heran, “dia yang membuat rem mobil ku tidak berfungsi! Sebenarnya aku tahu dia suka sama pacarku, namanya Putry, tetapi Putry tidak menyukainya” “lalu kenapa aku?!” “hanya kamu yang bisa melihatku, aku harap kamu mau menyampaikan ini kepada Fikri, bahwa dia harus menyerahkan diri ke kepolisian dan meminta maaf ke keluarga ku”. Lalu tiba-tiba suara Rizky menghilang  dan akupun terbangun dari tidur.
“Maaah!” teriakku memanggil ibu, “iya apa Mon?!” “Mana HP aku???” Tanya ku, “itu, didekat TV”. Akupun mengambil HP ku dan menelpon Fikri, “halo?” “ini kak Fikri kan?” “iya, ada apa Mon?”  “gini kak, kakak harus segera menyerahkan diri ke polisi atau aku yang bakalan melaporkan kakak ke polisi!” “jangan-jangan kamu tahu masalah ini kan!” “iya kak!! Aku tahu semuanya!!” “berarti kamu yang seharusnya dibunuh!” “tidak akan bisa! Lihat saja!” (telepon dimatikan oleh Fikri), dengan segera saya pun bergegas mandi dan mengajak ayah pergi ke kantor polisi saat waktu maghrib itu, disepanjang jalan saya memberitahu semuanya kepada ayahku tentang kasus yang akan saya laporkan ke polisi itu. Sesampainya di kantor polisi, tiba-tiba di tas kecilku ada sebuah kertas yang sudah lecek dan bertuliskan “Monica, pakai semua barang ini untuk menuntut Fikri, dan sebelum dia dipenjara mohon biarkan dia untuk meminta maaf ke keluarganya dan keluargaku baru dia boleh dipenjara” dan ternyata ada benda-benda tajam serta sebuah kaset video CCTV yang melihatkan bahwa Fikri merusak rem mobil saat mobil tersebut berada di parkiran, saya masuk kedalam kantor polisi dan memberitahukan semuanya serta semua bukti yang ‘tiba-tiba’ berada di dalam tas kecilku. Setelah melapor, saya pun pulang dan keesokan harinya pihak kepolisian datang ke rumahku dan menyuruh saya menunjukkan Fikri maka saya pun membawa polisi ke sekolah dan langsung menangkap Fikri. Selama 3 hari Fikri ditahan di kantor polisi tanpa mau mengakui perbuatannya, akhirnya dia mengakui perbuatannya dan meminta maaf ke keluarga dan keluarga Rizky. 
3 bulan sudah saya tidak pernah mendengar kabar Fikri dipenjara namun tiba-tiba sebuah kabar mengejutkan dari keluarga Fikri, bahwa Fikri menjadi gila dan membunuh dirinya sendiri dengan sebuah obeng yang entah didapatkannya darimana itu, Fikri meninggal di sel-nya. Saya pun beserta teman-teman mendatangi pemakamannya keesokan harinya dan saya melihat sesosok lelaki berdiri dibelakang sebuah pohon dan membawa tulisan “TERIMAKASIH” dan ternyata dia adalah Rizky tetapi tiba-tiba sesosok itu berubah wujud, wajahnya hancur mengerikan dan menghilang begitu saja.
Setelah pemakaman itu, segala hal hidup saya kembali normal tanpa ada ketakutan. Sekianlah kisah saya, saya mohon ambil hikmahnya dan buruknya jangan ditiru.



Cerita ini hanyalah fiktif belaka, apabila ada kesamaan nama,tempat,kejadian, itu hanyalah kebetulan semata tanpa ada unsur kesengajaan.

Sabtu, 15 Maret 2014

Yang Sabar.....

           Pada tahun 1999 ada sebuah keluarga kecil beranggotakan 1ibu (eli),1bapak (sugi),1putera (hery),1puteri (lian). Keluarga itu tinggal di sebuah rumah kecil dan berada tepat dipinggir jalan besar, pada tanggal 19 bulan Maret tahun 1999 puteri mereka terkena tabrak lari saat menyebrang, saat itu pula lah ibunya menjadi menggila dan tidak berakal hingga menjadi benar-benar gila. puterinya dikuburkan dipemakaman yang tidak jauh dari rumah mereka, 1 bulan kemudian mereka pindah rumah karna malu menjadi gilanya sang ibu karena depresi karna tidak bisa menerima kepergian putrinya yang cepat itu,karna putrinya baru berumur 5 tahun,dirumah barunya lah sang istri dipasung di dalam gudang rumah baru. Rumah mereka yang dulu dikontrak oleh seorang sepasang suami istri yang baru menikah,namun sebelumnya Sugi tidak mau mengontrakkan rumah dulunya karena takut yang akan menempatinya tidak betah dikarenakan hawa negatif yang sangat terasa dirumah itu pasca meninggalnya sang putri, tetapi nampaknya sepasang suami istri baru itu tidak menghiraukannya dan tetap ingin mengontrak rumah Sugi dikarenakan model rumah itu yang elegan walaupun kecil dan dipinggir jalan. Sugi pun tidak bisa menolaknya memang karena ia butuh uang. Benar saja firasat buruk Sugi ternyata terjadi, sepasang suami istri itu baru menempati rumah itu 1 minggu dan pembantu rumah tangga mereka kesurupan hingga membuat suami istri itu ketakutan, dan saat itulah Sugi menasehati suami istri tersebut untuk segera pergi dan Sugi akan mengembalikkan uang mereka,rupanya mereka menolaknya dan tetap ingin tinggal disana. 2 bulan berlalu tanpa teror hantu,namun disaat bulan ke-3 sebuah kejadian menimpa suami istri itu yaitu sang istri kesurupan! sang suami kebingungan namun sang istri justru keluar rumah dan berteriak "TANGGUNG JAWAB!!!" hingga membuat sekumpulan remaja yang tinggal disamping rumahnya pun keluar dan bertanya "ada apa ini pak hendri?" "istri saya kesurupan" jawab hendri (sang suami) ,lalu remaja itu pergi ke masjid dan memanggil pak ustad yang saat itu baru selesai shalat isya. Sesampainya ditempat kejadian ustad itu langsung berusaha menyadarkan Fitri (istri hendry) dengan membaca do'a namun Fitri justru mendorong pak ustad dan berteriak "DIA SALAH PAK! DIA HARUS BERTANGGUNG JAWAB!!" dan ustad pun bertanya "kamu siapa?" "saya Lian!" jawab hantu itu, "ohh Lian,kenapa kamu marah marah?" tanya pak ustad ke Lian, "dia yang menabrak saya! (menunjuk ke hendry)" . lalu pak ustad menyadarkan Fitri dan bertanya kepada hendry "hen,apa benar kamu menabrak Lian beberapa bulan yang lalu?" "iya betul pak" "kenapa kamu malah pergi tanpa bertanggung jawab?" "saya takut masuk penjara pak". "yasudah,sekarang kamu tidur dan besok kita ke pak Sugi untuk memberi penjelasan dan ke kantor polisi untuk pertanggung jawaban kamu" "ya deh pak,daripada masalah saya makin panjang". lalu semuanya pun membawa Fitri kedalam rumahnya dan semuanya pun kembali kerumah masing-masing

          keesokan harinya Hendry datang ke pak ustad dan pak ustad menelepon Sugi, 3jam kemudian Sugi datang dan Hendry langsung memberikan penjelasannya, percakapan ini berjalan selama 4 jam dan menghasilkan keputusan bahwa Hendry memang harus dibawa ke kantor polisi. Dikantor polisi Hendry menyerahkan diri. sidang demi sidang dijalani Hendry hingga keputusan akhir Hendry dipenjara 10 Tahun,namun Sugi tidak menginginkan Hendry dipenjara selama itu karena kasihan istrinya yang harus terpisah dengan suaminya,dan Hendry akhirnya dibebaskan bersyarat,keputusan itu diambil dari kekeluargaan dan Hendry sangat meminta maaf kepada Sugi. Sugi pun memaafkannya,Eli suami Sugi pun berangsur-angsur membaik dan kembali waras dalam waktu 2bulan setelah pengobatan ke ahli dan Eli dapat menerima kepergian putrinya. Sungguh betapa baiknya Sugi memaafkan seseorang yang telah mencelakai anaknya hingga meninggal,hingga kebaikannya pun dibalas oleh yang maha kuasa dengan kembali warasnya sang istri dalam jangka waktu yang singkat. Sedangkan keluarga Hendry dan Fitri kembali normal layaknya keluarga biasa.

-------------------TAMAT-----------------
Credit:
Pembuat Cerita: Richie Imani
Pengeditan: Erwin
Inspirasi: Oh Ternyata : Adab Dan Azab
---------------------------------------------

---------------------------------------------
Persyaratan Copas:
1.credit ditulis
2.diberi sumber link ( untuk html "<a href="http://horor-cerita.blogspot.com/2014/03/yang-sabar.html?showComment=1394896027315#c2644442861483983144">Yang Sabar..... ~ KUMPULAN CERITA-CERITA SERAM!</a>" tanpa tanda petik, atau
http://horor-cerita.blogspot.com/2014/03/yang-sabar.html )
3.apabila ingin di ubah, maka beri hasil editan mu ke richieimani1.ri@gmail.com
---------------------------------------------

---------------------------------------------
15-03-2014
HOROR TERBARU 2014
http://p.pw/babrmM
Diberdayakan oleh Blogger.